Halo, Sobat pasarbibit! Siapa yang tidak ingin panen melimpah? Tahun 2025 sudah di depan mata, dan dunia pertanian terus bergerak cepat. Kunci sukses panen maksimal bukan lagi soal luas lahan, tapi soal pemilihan benih yang tepat.
Kami merangkum 10 varietas padi unggul yang diprediksi akan jadi primadona dan paling dicari di tahun 2025. Varietas ini terkenal karena ketahanan, umur genjah, dan yang paling menggiurkan: potensi hasil hingga 10 ton per hektar (GKP)!
Mengapa Harus Varietas Baru?
Benih-benih unggul terbaru memiliki keunggulan genetik yang telah dimurnikan. Mereka dirancang tahan terhadap penyakit (seperti blas atau wereng cokelat), kuat terhadap rebah, dan mampu berproduksi tinggi bahkan di lahan sub-optimal.
10 Varietas Padi High-Yielding
Berikut adalah daftar varietas yang wajib Anda pertimbangkan untuk musim tanam mendatang:
No. | Varietas Padi | Keunggulan Utama | Potensi Hasil (Ton/Ha GKP) |
---|---|---|---|
1 | Inpari 42 Agritan GSR | Tahan wereng, kekeringan, dan rendemen tinggi. | 9.5 – 10.0 |
2 | Inpari 43 Agritan GSR | Serupa dengan Inpari 42, unggul di adaptasi lahan. | 9.0 – 10.0 |
3 | Padi Hibrida Mapan P-05 | Nasi pulen, wangi, batang kokoh, dan adaptasi luas. | 9.0 – 11.0 |
4 | Padi Janaka | Genjah (cepat panen), tahan rebah, dan anakan produktif. | 8.5 – 11.0 |
5 | Inpari 32 HDB | Sangat populer, kualitas nasi pulen, dan stabil. | 7.5 – 9.0 |
6 | Padi HIPA 21 | Umur relatif singkat, agak tahan wereng cokelat. | 8.0 – 9.0 |
7 | Ciherang (Upgrade) | Vigor tanaman kuat, cocok untuk iklim tropis. | 7.0 – 8.5 |
8 | Padi Cakra Buana | Genjah, batang kokoh, populer di daerah endemik rebah. | 7.5 – 8.5 |
9 | Situ Bagendit | Tahan terhadap keracunan Alumunium, cocok di lahan masam. | 6.0 – 7.5 |
10 | Padi Hibrida SL-8 SHS | Ketahanan terhadap hama dan potensi hasil maksimal. | 9.0 – 12.0 |
Tips Memaksimalkan Potensi 10 Ton/Ha
Mencapai angka 10 ton/ha bukan sekadar mimpi, tapi butuh strategi. Berikut tipsnya:
- Pemupukan Berimbang: Gunakan pupuk sesuai fase pertumbuhan (vegetatif dan generatif), utamakan unsur hara makro dan mikro.
- Manajemen Air: Hindari kekeringan di fase kritis (primordia dan pengisian bulir).
- Pengendalian Hama Terpadu (PHT): Pantau lahan secara rutin. Jangan menunggu serangan meluas.
- Jarak Tanam Tepat: Sesuaikan jarak tanam (misalnya jajar legowo) untuk sirkulasi udara yang baik, yang membantu mengurangi risiko penyakit rebah.
Memilih benih padi unggul adalah investasi awal menuju panen raya. Konsultasikan dengan penyuluh pertanian setempat untuk menentukan varietas yang paling cocok dengan kondisi lahan Anda!
Padi Unggul, Panen Maksimal!