Strategi Menanam Padi M70D: Panen Lebih Cepat, Hasil Optimal 9 Ton/Ha

Strategi Menanam Padi M70D: Panen Lebih Cepat, Hasil Optimal 9 Ton/Ha Ilustrasi petani di sawah

Siapa yang tidak tergiur dengan hasil panen 9 Ton/Ha, ditambah lagi dengan umur panen yang sangat singkat? Perkenalkan, Padi M70D!

M70D (Merauke 70 Hari) adalah varietas padi super genjah yang berhasil menarik perhatian banyak petani. Sesuai namanya, varietas ini dirancang untuk dipanen hanya dalam waktu sekitar 70-80 hari setelah tanam. Kecepatan ini sangat ideal untuk lahan yang membutuhkan rotasi tanam tinggi atau daerah yang air irigasinya terbatas.

Lalu, bagaimana cara mendapatkan hasil optimal 9 ton/ha dari M70D yang secepat kilat ini? Kuncinya ada pada strategi budidaya yang presisi.

3 Pilar Sukses Budidaya M70D

1. Persemaian dan Penanaman Dini (Genjah = Dini)

Karena M70D adalah padi genjah, waktu tanam sangat krusial.

  • Penyemaian: Gunakan bibit muda. Bibit siap tanam idealnya hanya berumur 15 Hari Setelah Semai (HSS). Bibit yang terlalu tua akan mengurangi kemampuan adaptasi dan anakan.
  • Jarak Tanam: Terapkan jarak tanam rapat (misalnya 25×25 cm) atau teknik Jajar Legowo (2:1). Jajar legowo sangat membantu sirkulasi udara dan memaksimalkan sinar matahari, yang vital untuk M70D yang cepat matang.
  • Teknik Split Anakan (Opsional): Beberapa penelitian menunjukkan metode split anakan (pemisahan anakan di awal fase vegetatif, sekitar 10-14 HST) bisa meningkatkan jumlah rumpun produktif, tetapi ini membutuhkan tenaga kerja ekstra dan kehati-hatian.

2. Manajemen Nutrisi yang Cerdas (Lebih Banyak Organik)

Padi M70D merespons baik terhadap pupuk organik dan anjuran pengurangan penggunaan pupuk kimia berlebihan di awal.

  • Aplikasi Pupuk Dasar: Lakukan pemberian pupuk organik padat (misalnya pupuk kandang/kompos) saat pengolahan lahan.
  • Pupuk Kimia Tepat Waktu: Berikan pupuk kimia (Urea, NPK) dalam dosis yang lebih sedikit dibandingkan varietas konvensional, dan pastikan diberikan pada fase kritis:
    • 7 HST: Pupuk pertama (memacu pertumbuhan anakan).
    • 20-25 HST: Pupuk kedua (memacu pembentukan primordia).
  • Pengendalian Nitrogen: Jaga agar pemberian pupuk nitrogen tidak berlebihan, karena ini bisa membuat tanaman terlalu subur dan rawan rebah menjelang panen.

3. Pengairan dan Pengendalian Hama

  • Pengairan Berselang (Intermittent Irrigation): M70D cenderung lebih adaptif terhadap pengairan berselang. Ini efektif menghemat air dan mendorong perakaran yang kuat.
  • Pantau Gulma dan Hama: Karena usianya pendek, serangan hama atau gulma yang signifikan di fase awal bisa fatal. Lakukan penyiangan dan pengendalian hama secara intensif, terutama di bawah usia 20 hari. M70D memiliki ketahanan cukup baik terhadap wereng dan virus tungro, namun monitoring rutin tetap wajib.

Dengan menerapkan strategi di atas, Anda tidak hanya akan memanen padi M70D dalam 70 hari, tetapi juga berpotensi meraih hasil 9 ton/Ha!

Ditulis oleh: PasarBibit.com
Pasar Bibit adalah pusat informasi bibit dan buah yang fokus terhadap edukasi pembibitan juga penjualan bibit dan buah.